Barangkali kasus terbanyak dari kaum muda yang berdatangan ke praktek psikiatri dewasa ini adalah kurangnya kepercayaan diri. Kaum muda-mudi itu sudah “kepepet” dan terpaksa datang ke dokter spesialis orang “sakit jiwa” dengan mengeluh, sedih, frustasi karena dirinya tidak seperti teman-temannya kuliah, teman-teman disekitarnya, atau adiknya dan kakaknya yang menurutnya hebat. Mereka tak percaya diri, gugup, gagap, tak bisa bahagia (anhedonia) dan minta obat untuk PD.
Saya dan rekan-rekan saya psikiater pastilah tersenyum, karena tak ada obat untuk PD selain “metildioksi-metamfetamin” alias ekstasi. Dan ini termasuk Napza psikotropika, jadi jelas merusak tunuh dan pikiran. Obat untuk PD adalah pola pikir dan sikap diri mereka sendiri.
Seperti adik Tn, seorang mahasiswa ekonomi manajemen, yang datang ke praktek saya diantar kakaknya perempuan yang juga mahasiswa. So Tn merasa sedih dan frustasi karena tidak seperti kakanya laki-laki yang tinggi dan gagah, selalu menjadi MC pada berbagai acara di kampusnya, pandai menyanyi dan main orgen pula. Atau tidak seperti adiknya yang masih SMA, tinggi atletis, jadi tim basket dan voley sekolahnya, dan menjadi peragawan pula.
*********************
Saya lama merenung menghadapi adik Tn ini. Karena menurut mbakyunya ia jadi penyendiri, banyak melamun, selalu muram dan berpikir negatif, dan mulai tak mau kuliah. Yah, gejala-gejala depresi taraf sedang ke berat mulai nampak. Harus saya berikan obat antidepresan taraf ringan supaya pikirannya terbuka dan agak bersemangat sedikit untuk saya ajak bicara. Lalu terapi perilaku, tapi apa?
Saya kirim ia ke teman saya psikolog untuk tes-tes bakat dan kepribadiannya, guna menyelidiki apa saja kelebihannya. Ternyata ia mempunyai IQ spatial dan motorik (mekanik) tinggi, selain kemampuan matematika yang hebat. Ia memang sopir mobil yang handal dalam keluarganya. Bapak, ibu, dan seluruh saudaranya tergantung pada dia kalau mau bepergian jauh keluar kota. Meski keluarganya punya sopir, tapi tak ada sopir yang setrampil dia dalam mengemudikan mobil keluar kota jarak jauh. Si Tn juga aahli dalam menservis mobil. Dua mobil keluarganya praktis jalannya tergantung tangannya. Mengapa ini tidak saya tanamkan untuk menyadarkannya bahwa ia punya bakat yang tak dimiliki sembarang orang?
Selain itu Tn sangat pintar dan trampil dalam komputer. Seluruh keluarganya, bahkan teman-teman kuliahnya tergantung pada dia kalau urusan komputer. Maka saya anjurkan ia untuk kuliah di Jurusan Teknologi Informasi (IT), sambil tetap kuliah di Ekonomi Manajemen.Beberapa bulan kemudian Tn datang ke praktek saya sambil mengatakan bahwa ia sangat menikmati kuliahnya di IT. Ia merasa bakatnya bisa disalurkan. Maka cepat-cepat ia saya anjurkan bikin Blog IT dengan namanya sendiri. Ia saya minta mengisi Blognya setiap 2 hari dengan masalah-masalah teknis komputer dan pengetahuan IT yang rumit.
Karena memang berbakat, maka Blog IT nya sukses dan dikunjungi ratusan orang setiap harinya. Ia jadi tenar di kalangan muda-mudi karena semua anak muda sekarang tentu ingin tahu permasalahan komputer yang ngremit. Kakak laki-laki dan adiknya yang “selebritis muda” itu jadi melongo melihat itu. Mereka ganti yang stres karena kegiatan MC, penyanyi dan pemain band, main basket dan volley, peragaan busana itu hanya sementara sifatnya.
Apa yang bisa merubah Tn dalam sekejap bisa menerima dirinya dan bersemangat dalam hidupnya hingga memperoleh kepercayaan diri yang hebat? Hanya sebuah perkataan yang sederhana, “Jadilah dirimu sendiri”. Semua manusia secara tersembunyi dikaruniai Tuhan banyak kekurangan dan banyak kelebihan. Kita harus “menyelidiki” kelebihan-kelebihan masing-masing anak dan mengembangkannya semaksimal mungkin hingga ia mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dalam kehidupannya.
Ternyata tak cukup hanya prestasi studi yang tinggi, atau juara sekolah, untuk memperoleh hal itu. Dibutuhkan “kejuaraan” dalam hal-hal praktis dan nyata dalam kehidupan untuk membentuk kepercayaan diri seorang anak.
“Saya bisa berubah dalam semalam”, tulis Tn kemudian pada saya. “Saya mulai menjadi diri saya sendiri dan tidak terus menerus membandingkan diri saya dengan kakak, adik, dan teman-teman saya. Saya mencoba mengenali dan mempelajari beberapa titik keunggulan saya yang tak dimiliki orang lain.
Saya berpakaian dan berpenampilan dengan gaya saya sendiri dan tak selalu meniru kakak dan adik saya yang peragawan. Saya mulai bersikap terbuka dan mencoba memperoleh teman-teman saya sendiri. Saya bergabung dengan tiga perkumpulan, di kampus dan di luar kampus, kecil-kecil saja, dan masih merasa ketakutan setiap kali mereka memasukkan saya pada sebuah program. Tapi setiap kali saya berbicara saya memperoleh sedikit keberanian.
Ini banyak didukung oleh kemampuan saya menyetir mobil karena dalam program-program kunjungan keberbagai tempat mereka senang dan merasa mantab bila saya yang nyopir. Terlebih lagi setelah mereka mengetahui kemampuan saya dalam komputer. Hal ini cukup memakan waktu, tapi sekarang saya memiliki lebih banyak kebahagiaan dibandingkan dari apa yang sebelumnya hanya saya impikan. Saya tak membutuhkan lagi obat antidepresan dan anticemas”. Jelas saya bahagia dengan tulisan sms nya yang panjang ini.
Masalah kemauan menjadi diri sendiri ini adalah “sama tuanya dengan sejarah”, kata Dr.James Gordon Gilkey, “ dan sama universalnya seperti kehidupan manusia.” Masalah ketidakmauan dan ketidakmampuan menjadi diri sendiri adalah sumber air yang tersembunyi dari banyak gangguan mental dan perilaku.
Angelo Patri telah menulis 13 buku dan ribuan artikel di surat kabar tentang masalah pendidikan anak, dan ia mengatakan : “Tidak ada seorangpun yang lebih sengsara dibandingkan dengan seseorang yang menginginkan menjadi orang lain dan sesuatu yang selain dari dirinya sendiri secara jiwa dan raganya”.
William James dalam bukunya yang terkenal menyatakan, bahwa ia sedang berbicara tentang orang-orang yang tidak pernah menemukan diri mereka sendiri ketika ia menyatakan bahwa kebanyakan orang hanya mengembangkan sepuluh persen dari kemampuan mentalnya yang tersembunyi.
“Dibandingkan dengan kita yang seharusnya”, ia menulis,”kita hanya separuh sadar. Kita hanya menggunakan sebagian kecil saja dari kemampuan fisik dan mental kita. Sesorang manusia sesungguhnya hidup jauh di dalam batasannya. Ia memiliki bakat dan kekuatan berbagai rupa yang karena kebiasaan, telah gagal digunakan olehnya”.
Anda dan saya juga memiliki kemampuan seperti itu, jadi janganlah menyia-nyiakan waktu satu detikpun untuk merasa cemas dan sedih karena kita tidak bisa seperti orang lain. Anda adalah sesuatu yang baru di dunia ini. Tidak pernah sebelumnya, sejak permulaan waktu, ada seseorang yang terlahir persis seperti anda. Dan tidak akan pernah juga sepanjang masa-masa mendatang akan ada seseorang yang seperti anda lagi.
Ilmu relatif baru tentang genetika memberitahukan kepada kita bahwa anda sebagian besar adalah hasil dari dua puluh empat kromosom yang berasal dari ayah anda dan dua puluh empat kromosom dari ibu anda. Empat puluh delapan kromosom ini mencakup semua hal menentukan yang akan anda warisi. “Di dalam setiap kromosom,” kata Amran Sceinfeld,” ada antara beberapa buah sampai ratusan gen-gen – di mana satu gen, dalam beberapa kasus, bisa merubah keseluruhan hidup seseorang.”
Jadilah diri anda sendiri. Seperti nasehat besar yang diberikan Irving Berlin kepada George Gershwin. Berlin adalah musikus dan komposer tersohor dan Gershwin komposer muda yang baru mulai. Berlin yang terkesan dengan kemampuan Gershwin, menawarkan kepadanya sebuah pekerjaan ebagai sekretaris musiknya dengan gaji tiga kali lipat dari pendapatan Gershwin.
“Tapi jangan ambil pekerjaan ini”, Berlin menasehatkan, “Jika anda melakukannya, anda akan tumbuh menjadi Berlin kedua. Tapi bila anda berkeras dan bersemangat menjadi diri sendiri, suatu saat nanti anda akan jadi Gershwin kelas satu”. Gershwin mengikuti nasehat ini dan secara perlahan membangun dirinya menjadi seorang komposer musik paling terkenal Amerika di jamannya.
---------------------------