Merubah Fokus Pikiran


Saya seorang pemuda, 25 tahun, mahasiswa suatu universitas terkenal di Yogyakarta. Asala saya dari NTB, disana dulu saya pernah mengalami depresi mental yang cukup berat sehingga harus ditangani psikiater di RSJ. Setelah depresi saya membaik, saya dinyatakan sembuh dan sudah boleh berhenti minum obat antidepresan. Lalu saya dikirim orang tua saya untuk kuliah di Yogya, dikontrakkan rumah, bersama kakak saya perempuan yang juga kuliah sudah hampir selesai.
Di bidang ilmu perkuliahan sesungguhnya tak begitu bermasalah bagi saya, karena bidang teknologi informasi memang bidang kesukaan saya, tapi yang menjadi masalah adalah interaksi saya dengan orang lain dan semangat hidup saya. Saya merasa kaku dan minder berhadapan dengan teman-teman saya, rasanya semua orang melihat saya dan tahu permasalahan masa lalu saya yang buruk. Saya tidak percaya diri harus bergaul bersama-sama orang lain menuntut ilmu di Yogya. Setiap hari rasanya kosong dan sering tak tahu apa yang harus dikerjakan. Setiap selesai kuliah, atau bila perkuliahan vakum, rasa malas dan tak ingin mengerjakan apa-apa selalu muncul, tak ada gairah hidup dan sepertinya saya tak ingin berkhayal tentang masa depan. Apa yang terjadi dengan saya, dok? Bagaimana cara mengatasi keadaan saya ini? Psikiater saya di NTB itu katanya teman dokter dan saya dianjurkan melanjutkan terapi saya ke dokter bila diperlukan. Mohon saran, terima kasih.
***************
Ya, mungkin memang ada gejala sisa dari kondisi anda dulu, karena yang anda uraikan adalah termasuk simtom-simtom depresi. Atau kondisi anda dulu itu kambuh lagi, karena sikap dan pola pikir yang masih sama. Tapi tidak apa, karena depresi bisa dialami setiap manusia mungkin 2 atau 3 kali dalam sejarah hidupnya, dan bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan. Depresi bisa diatasi dengan kemauan individu itu sendiri, dengan pertahanan dan dinamika mentalnya.
Caranya bermacam-macam, masing-masing individu punya cara sendiri yang paling cocok. Dan yang paling cocok untuk anda, saya kira, sebagai intelektual muda, adalah dengan membaca. Membaca buku-buku biografi tentang orang besar dan sukses, ditambah buku-buku untuk pengembangan dan peningkatan diri, meraih sukses, berpikir positif, tentang perubahan paradigma, meningkatkan kapasitas mental individual, dll. Buku-buku ini bila dirangkum, sedikit banyak akan bermanfaat juga, asal kita cukup bijak untuk mempraktekannya.
Dengan membaca, kita dapat memainkan pikiran kita sendiri. Ketika anda ingin melakukan sesuatu dan tiba-tiba rasa malas muncul jangan pernah mengucapkan atau berpikiran negatif. Lebih baik anda berpikiran positif karena bagaimanapun juga energi yang digunakan untuk berpikiran negatif atau positif adalah sebanding alias sama. Jadi, akan lebih baik jika anda hanya memasukkan pikiran positif saja. Otak secara otomatis akan menerima perintah dan masukan dari anda.
Kalau anda malas, pasti rasa malas akan terus menindih semua ide anda untuk bangkit. Otak anda akan selalu mencari alasan supaya anda terus malas. Seperti dinyatakan Quantum Learning, “Apa yang kita pikirkan akan menjadi kenyataan”. Kemudian, jika anda melakukan sesuatu hanya menunggumood, yang ada hanya perasaan malas dan enggan. Seharusnya, sedang mood atau tidak, kerjakan saja. Justru mood datang saat anda sedang melakukan suatu kegiatan, bukan sebelum kegiatan tersebut akan dilakukan. Dengan langsung kerjakan saja dan selalu berpikiran positif, semua itu akan membuat hidup anda lebih hidup. Rasa malas tidak akan pernah hilang jika anda terus berpikiran malas dan hanya menunggu kemalasan hilang, Just Do It!
Otak manusia hanya mengenal dua hal, yaitu mencari kesenangan dan menghindari penderitaan. Kita haruslah mempunyai pola pikir bahwa dengan membaca kita akan memperoleh kesenangan dan jika tidak membaca kita akan mendapat penderitaan. Setelah membaca atau mencermati biografi orang besar atau sukses, sebaiknya anda memfokuskan diri pada orang yang ingin anda tiru karena dengan fokus, energi yang anda keluarkan untuk mendapatkan apa yang anda inginkan menjadi lebih besar. Fokus dalam berpikir inilah merupakan hal yang dihambat oleh sinrom depresi sehingga latihan memfokuskan pikiran merupakan upaya jitu untuk mengenyahkan sindrom drpresi tanpa obat.
Kemudian orang harus mempunyai imajinasi, menciptakan visi atau tujuan. Tujuan ini adalah impian, yang kita perkirakan bisa kita capai atau menjadi kenyataan. Karena itu semua tujuan harus segera diikuti pengembangan rencana, juga dengan imajinasi, tindakan nyata dan konsistensi dalam mewujudkannya. Banyak orang yang mengaami kegagalan di masa lalu lalu takut menetapkan tujuan lagi, karena takut gagal dan kecewa. Kita tak ingin menyertakan seluruh kebahagiaan pribadi pada pencapaian tujuan yang mungkin berada di luar kendali kita. Kita mungkin kurang fleksibel melihat arah tujuan kita karena sebenarnya banyak hal yang lebih baik dan berharga daripada tujuan kita semula.
Semakin dekat dengan tujuan, semakin jelas hal-hal yang akan diperoleh. Tidak hanya tentang tujuan itu sendiri, tapi semua “detail” yang ada. Ini mungkin lebih malah lebih berguna, berharga atau mengilhami daripada tujuan semula. Banyak orang yang sukses bukan dari tujuan semula, tapi dari “detail-detail” yang muncul ini.
Kadang kita ingin mengubah apa yang kita rasakan, tapi kita tidak mampu melakukannya. Cara paling cepat untuk mengubah apa yang anda rasakan adalah dengan mengubah fokus. Jika anda ingin merasa tak berharga sekarang, cukup pikirkan hal-hal yang jelek dan memuakkan. Demikianlah halnya dengan otak kita. Fokuskan perhatian kepada apa yang kita inginkan. Jika anda ingin mengendalikan fokus dengan baik, fokuskanlah diri anda pada apa yang dapat dikerjakan dan dikendalikan.
Jika ingin bahagia sekarang, cukup fokuskan apa pun yang dapat membuat anda bahagia, misalnya keluarga dan teman-teman dekat. Inilah obat bagi orang yang dilanda depresi, karena orang depresi “tidak ingin bahagia”, “tidak ingin ditolong”, “tidak ingin dekat dengan teman-temannya yang baik”. Jadi fokuskan cita-cita dan impian sekarang juga! Hal ini akan membangkitkan enerji untuk merealisasikan sesuatu. @inukertapati-twit.
13051919731750207507
Gedung Pameran Jogja Art Festival (JAF) di Taman Budaya Jogjakarta, 2010 - dok.pribadi
1305192473497967935
Pantai Drini Gunungkidul, april 2011 - dok.pribadi

---------------------------